“Uang pas-pasan banget. Baru gajian tapi nanti dipakai buat bayar kos, belum lagi makan sebulan, perjalanan ke tempat kerja juga butuh biaya, tabungan juga makin tipis. Kalau kaya gini, gimana caranya bisa traveling ya?”
Dasar.. aku..
Traveling memang sudah jadi salah satu impian kaum milenial apalagi bagi yang baru lulus dari perkuliahan. Seringkali ada gap year yang mereka ambil agar bisa menikmati hidup bebas dari lembaran kertas tugas akhir dan bersiap menjalani masa pencarian kerja. Berdasarkan survei dari IcampusIndonesia sebagai startup yang menyediakan platform edukasi dan juga dilansir dari Hipwee, di usia 20-an responden menginginkan sebuah gempita masa muda. Salah satunya adalah dengan traveling karena masa muda tidak datang dua kali.
Hampir semua orang setuju dengan pendapat diatas. Namun bagaimana dengan mahasiswa yang sedang kuliah atau yang baru bekerja ya? Apa bisa jalan-jalan minimal keliling Indonesia? Jawabannya..
BISA!!!
Apabila dana yang masuk ternyata tiba-tiba habis dan membuat kalian bingung, bisa dikatakan bahwa ada pengelolaan yang kurang tepat. Masa sih kalian mau uang dari orang tua kalian tiba-tiba habis atau bahkan gaji cuma numpang lewat di rekening karena habis buat bayar cicilan dan hal konsumtif lainnya?
Buat kalian para mahasiswa, pemasukan utama kalian kebanyakan berasal dari orang tua kan? Nah, sisihkan dulu kewajiban yang harus dibayarkan, seperti uang kuliah, uang kos, dan dana konsumsi bulanan. Ditambah lagi kalau menggunakan alat transportasi, jangan lupa alokasikan dana untuk beli BBM dan servis secara berkala.
Buat para lulusan yang baru bekerja (first-jobber). Kucuran dana dari orang tua jelas lebih sedikit bahkan tidak ada karena sudah mempunyai pemasukan dari pekerjaan utama. Sama ketika kuliah dulu, jangan lupa sisihkan kewajiban pembayaran terlebih dahulu. Misalnya: uang kos untuk para perantau, konsumsi bulanan, dana transportasi, tagihan kartu kredit (bila ada), dan dana yang harus dibayar lainnya.
Akupun baru aja bekerja di sebuah perusahaan sehingga bisa dikatakan first-jobber. Ada kalanya aku kalap mengelola uang. Namanya juga baru menghasilkan uang sendiri jadi langsung lupa dunia. Hingga setelah 3 bulan bekerja aku mulai sadar. Kalau gini terus kapan bisa nabung? Kapan bisa wujudkan impian jalan-jalan? Kalau sudah tua nanti masih tetap kerja atau udah ada penghasilan lain ya?
Cara Mengelola Keuangan, Versi Koko Sten
Langkah pertama yang sudah aku lakukan adalah menulis pengeluaran dan pemasukan tiap harinya. Hal ini berguna waktu diakhir bulan atau menjelang gajian supaya bisa evaluasi diri. Ya, kita bisa lihat rekapan bulanannya kira-kira sudah hemat atau masih boros. Kalau boros, berarti harus dihemat lagi supaya impian kalian lebih cepat tercapai. Memang sih awalnya sulit, tapi percayalah diakhir nanti kalian bisa merasakan jerih payah dari hasil menabung.
Best practice nya adalah pengeluaran konsumsi sebanyak 40%, dana darurat 15%, investasi 40%, dan amal ibadah 5% dari pemasukan. Nah, ukurannya bisa kalian atur tergantung kalian juga. Misalnya kalian butuh salah satu lebih tinggi, berarti harus mengorbankan yang lain. Jujur, aku sampai saat ini juga masih cenderung boros. Terbukti dengan persentase pengeluaran konsumsi yang lebih dari setengah gaji. Duh! Harus lebih hemat lagi nih..
Langkah ketiga yaitu investasi. Baru saja aku paham pentingnya investasi. Semenjak kuliah sebenarnya aku sudah mulai bekerja paruh waktu untuk membayar uang kuliah dan kehidupan sehari-hari. Namun uang itu hanya masuk dan keluar begitu saja sehingga tidak ada pikiran untuk masa depan. Nah waktu kerja, aku mulai mikirin masa depan dan pensiun bagaimana. Jangan sampai sekarang foya-foya lalu tua merana. Oleh karena itu, aku mulai berinvestasi di salah satu instrumen. Setelah mengetahui cara kerjanya, aku beranjak ke instrumen dengan risiko yang lebih tinggi.
Dulu jajanan harganya Rp 500,- aja, sekarang sudah harga Rp 2.000,-.
AWAS INFLASI !
Kalau hanya menabung di celengan atau di rekening bank, hati-hati kalau terkena inflasi loh! Bukannya nilai uang kalian semakin naik, justru malah semakin menipis. Impian kalian ingin bepergian dengan budget Rp 3.000.000,00 tapi di 5 tahun kedepan mungkin harus merogoh kocek 2 sampai 3 kali dari pengeluaran sekarang. Duh, jangan sampai seperti itu yaa..
Nah menabung tidak hanya bisa lewat cara tradisional aja. Kalian bisa banget buat melakukan investasi supaya nilai uang kalian mengikuti nilai uang setiap tahunnya. Ada banyak sekali instrumen investasi bahkan semakin mudah dengan adanya teknologi. Berdasarkan Moneysmart, ada 3 jenis investasi yang cocok buat kalian yang baru masuk dunia kerja yaitu:
Logam Mulia
Investasi dalam bentuk logam mulia memang sudah sejak dulu dilakukan, salah satunya adalah emas. Investasi ini biasanya dilakukan dengan menyimpan emas dalam jumlah tertentu lalu menjualnya ketika memang benar-benar dibutuhkan. Hal ini banyak dilakukan mengingat likuiditas atau kemampuan jual kembali dari emas sangat cepat dibandingkan barang lainnya. Kalau dulu investasi emas hanya bisa bila disimpan sendiri, sekarang sudah banyak platform yang menyediakan investasi emas dalam bentuk saldo. Sebagai contoh adalah Pegadaian, BukaEmas (Bukalapak), dan Tokopedia. Dengan menabung minimal ratusan rupiah (Bukalapak dan Tokopedia) dan 5 ribu rupiah (Pegadaian) kita sudah memiliki rekening untuk investasi emas. Kelebihan dari investasi ini adalah tingkat likuiditasnya yang tinggi dan bisa dicicil mulai ratusan atau ribuan rupiah. Kekurangan dari investasi emas dengan metode baru adalah biaya cetak emas dan ada biaya simpan emas untuk penyedia jasa tertentu.
Saham
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merilis pernyataannya bahwa orang Indonesia semakin konsumtif dan mulai meninggalkan kebiasaan menabung. Hal ini dibuktikan dengan naiknya MPC yaitu Marginal Propensity to Consume saat dimana mereka memiliki uang dan mengutamakan untuk berbelanja. Turunnya MPS (Marginal Prosperity to Save) juga menjadi acuan dibandingkan MPC. Keduanya membuktikan bahwa pernyataan OJK memiliki landasan yang kuat.
Orang Indonesia bisa untuk mendapatkan keuntungan dari perusahaan yang menjual produk/jasa. Dengan membeli saham, kalian mendapatkan bukti kalau kalian pemilik dari suatu perusahaan. Tak hanya itu, kalian secara otomatis akan diundang mengikuti RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) dan berpotensi mendapatkan dividen (keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham) juga. Pembahasan tentang dividen ada dibagian bawah ya supaya kalian bisa tahu enaknya punya saham. Gimana? Tertarik?
Kelebihan dari investasi saham adalah returnnya yang sangat tinggi dan juga bisa mendapatkan dividen serta mengikuti RUPS di hotel-hotel mewah. Kekurangannya adalah perlu analisis yang cukup agar dapat memilih perusahaan yang kinerjanya baik. Selain itu saham hanya bisa dibeli dengan satuan lot (100 lembar) sehingga butuh dana yang cukup tinggi. Tenang, tapi dengan Rp 100.000,00 kalian sudah bisa memiliki 1 lot saham kok.
Reksadana
Reksadana ini berbeda dengan saham. Kalau saham dipegang langsung oleh kita sebagai pemilik saham, reksadana ada manajer investasi yang mengelolanya. Supaya mengerti laju kembang dan daya beli saham, biasanya kita menggunakan analisis kondisi pasar, analisis fundamental, dan analisis teknikal. Kalau di reksadana, ibarat kita tidak bisa menyetir jadi kita bisa memakai jasa ojek online agar bisa sampai ke suatu tempat. Sama dengan reksadana yang memakai manajer investasi agar mengakomodir kita yang belum bisa melakukan analisis tersebut. Tak hanya reksadana saham, jenis reksadana juga ada lainnya yaitu: reksadana pasar uang, reksa pendapatan tetap, dan reksadana campuran. Perbedaannya adalam return yang dihasilkan, risiko yang diambil, dan juga instrumen yang diinvestasikan oleh masing-masing manajer investasi. Untuk membeli reksadana, sudah banyak platform yang menyediakan mulai dengan ratusan ribu rupiah.
Kelebihan dari investasi reksadana adalah kita tidak perlu analisis yang tinggi karena sudah menyerahkan ke manajer investasi sehingga bisa dikategorikan aman. Kekurangannya adalah kalian tidak bisa membeli saham-saham tertentu yang kalian suka, selain itu tidak ada bukti kepemilikan saham (tidak bisa diundang ke RUPS). Investasi ini bisa dikategorikan aman buat kalian yang tidak suka risiko besar.
“Kalau dipikir, literasi finansial itu penting gak sih dalam hidup kita?”
“Tergantung kamunya. Bisa jadi penting, tidak seberapa penting, atau tidak penting sama sekali”
“Hasilnya.. kalau kalian paham finansial maka keputusan dapat kalian ambil dengan percaya diri.“
“Apalagi bahayanya kalau kalian ambil keputusan karena berita yang belum tentu benar, kata tetangga, teman, si A-B-C. Keputusanmu sendiri sebenarnya sudah depat kalau kamu sudah cukup paham”
“Lalu, gimana caranya biar paham finansial? Apalagi aku bukan anak ekonomi atau manajemen kan?”
Caranya gampang. Tidak perlu jadi anak ekonomi atau manajemen dulu untuk melek finansial. Kalian bisa mengunjungi MoneySmart supaya bisa tahu bagaimana mengelola keuangan pribadi. Banyak sekali topik yang dibahas, mulai dari Smart Money hingga Earn Money. Earn money ini bacaan buat kalian yang lagi nyari penghasilan atau pemasukan dana, seperti: Bisnis, Karir, Kerja Sampingan, Inspirasi. Sedangkan Smart Money membahas tentang Berita, Investasi, Tabungan, Budgeting, Asuransi.
Buat kalian yang masih bingung dan berantakan mengatur gaji atau uang pemberian orang tua, bisa banget ke bagian Smart Money. Nah, ini bukan cuma omong kosong belaka ya. Aku udah menerapkan banyak banget hal yang ada di artikel bagian budgeting dan investasi. Aku terinspirasi di salah satu artikel. Misalnya dengan menabung Rp 5.000,- tiap hari bisa buat jalan-jalan. Memang benar kalau hashtag #MoneySmartMenginspirasi itu nyata adanya. Kalau kalian mau tau pembahasannya, klik disini
Ya, salah satu impianku juga ingin mengelilingi Indonesia. Kelak 5 tahun kedepan ingin berkunjung dan melihat indahnya Pulau Rote. Tak hanya itu, aku juga ingin ke Pulau Ndana yang merupakan pulau terluar Indonesia. Istimewanya adalah pulau itu dijaga oleh Prajurit TNI. Setiap seminggu sekali ada kapal yang mengirimkan logistik untuk prajurit yang menjaga disana. Aku pun mulai menghitung kira-kira berapa budget mewujudkan salah satu impianku. Jadi, dengan mulai penginapan, harga tiket pesawat, biaya hidup, dan perlengkapan akupun mematok harga Rp 20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah) yang akan tercapai di tahun 2024 kelak. AMIN.
Tidak cuma itu, aku membuat sistem autodebet yang ada di aplikasi salah satu bank sehingga dana itu langsung terpisah ketika gajian tiba. Aku hanya mulai berpikir, kalau 5 ribu rupiah sehari, maka sebulan bisa terkumpul dana sebesar Rp 150.000,-. Bagaimana ya kalau ditabung Rp 300.000,- sebulan? Akupun menantang diriku.
Aku juga mulai memikirkan masa depan. Jadi mulai menabung saham dengan cara investasi. Sebagian dana yang sudah terkumpul untuk jalan-jalan aku investasikan agar nilainya bertambah dan sisa tabungan lain aku manfaatkan untuk diambil 3-5 tahun mendatang.
Seorang anak berusia 11 tahun membeli sebuah saham dari perusahaan. Saat harga sahamnya turun, ia pun menahannya. Beberapa saat kemudian, harga sahamnya melonjak dan ia menjualnya. Keuntungan pertamanya didapatkan dari investasi saham. Tak hanya itu, ketika beranjak dari usia mudanya pun ia membeli saham Coca Cola dan mendapatkan keuntungan amat besar. Nama anak itu adalah Warren Buffet.
Warren Buffet adalah salah satu orang terkaya di dunia karena investasi saham. Ia juga menjalin relasi dengan perusahaan besar lainnya saat mengembangkan bisnisnya.
Warren Buffet saat ini memiliki kekayaan bersih sebanyak 86,3 miliar US Dolar dan dikenal sebagai investor yang sangat berhasil. Selain itu, ia juga aktif dalam kegiataan amal dengan menyumbangkan kekayaannya. Ia juga mendapatkan keuntungan dari nilai saham yang semakin naik tiap tahunnya dan pembagian keuntungan dari kepemilikan saham tersebut. Wah keren banget, kan?
Banyak banget revenue stream yang ada di instrumen investasi saham. Diantaranya mendapatkan Capital Gain dan Dividen. Capital gain adalah kondisi dimana saat kita harga jual saham lebih tinggi dibandingkan harga saham saat kita beli dulu. Contohnya kita membeli saham X seharga Rp 10.000/lembar saham. Lalu 3 tahun kemudian ternyata harganya berlipat menjadi Rp 30.000/lembar saham. Selisih itulah yang dinamakan capital gain. Sedangkan dividen merupakan laba yang didapatkan oleh perusahaan dan dibagiikan ke pemegang saham. Laba ini biasanya digunakan untuk diinvestasikan perusahaan kembali dalam mengelola kegiatan bisnisnya dan sebagian dibagikan kepada pemegang sahamnya.
Jelas, aku penasaran dong. Dengan melihat profil perusahaan yang kita investasikan dapat mengurangi resiko buruk. Apalagi kalau kita mengetahui perusahaan yang sering membagikan dividen dalam jumlah besar, bisa jadi sumber pemasukan tambahan sendiri kan? Moneysmart juga sudah merangkum perusahaan yang sering bagi-bagi dividen loh. Ini dia infografisnya:
Koko Sten udah buat perancanaan mimpi dengan mulai menyisihkan tabungan dan juga berinvestasi di salah satu instrumen yaitu saham. Sebenarnya berinvestasi saham cukup mudah kok. Kalau kalian bingung perusahaan mana yang punya saham bagus, bisa lihat disekeliling kalian saja. Misalnya produk atau jasa yang kalian kenal atau biasanya kalian belanja apa (jajan, mie instan, sabun, pasta gigi, dan sebagainya) seperti kata Eyang Warren Buffet.
Kesimpulan dan Penutup
Dari pembahasan di postingan ini, kalian bakalan bisa untuk menabung supaya bisa jalan-jalan dengan uang pas-pasan. Berbagai cara diantaranya adalah:
- Menyisihkan sebagian dari gaji atau uang bulanan dari orang tua
- Rutin investasi di salah satu instrumen agar dapat diambil beberapa tahun kedepan sehingga mendapatkan capital gain
- Pemasukan dari dividen (apabila investasi saham)
Demikian postingan kali ini, kalau ada salah kata aku ucapkan maaf sebesar-besarnya ya. Bagaimana dengan kalian? Jangan sampai terlambat untuk menabung dan mengelola keuangan kalian ya. Semoga impian kalian juga terwujud dengan perencanaan keuangan yang tepat. So, stay positive and keep traveling! Sampai jumpa di postingan lainnya..
Jadi gimana? Literasi finansial penting banget kan buat menyusun kehidupan yang terencana?
=====
Postingan ini diikutkan dalam Blogger Competition #MoneySmartMenginspirasi. Koko sten tergabung kedalam creator dengan lisensi developer di salah satu penyedia ilustrasi dan videografi. Segala gambar dan karakter sudah memiliki ijin edar dengan lisensi tersebut.
Referensi:
- Jangan Buat Usia 20-anmu Sia-Sia, Coba Hal ini Selagi Kesempatan Terbuka. IcampusIndonesia. https://www.instagram.com/p/Bv5-0yGg2D8/
- Kenapa Kamu Mesti Tetap Pergi Traveling, Walau Uang dan Kesibukan Selalu Jadi Halangan. Paulus Risang, Hipwee. https://www.hipwee.com/travel/tak-punya-banyak-uang-atau-waktu-luang-bukan-alasan-untuk-tak-jalan-jalan/
- Jika Ingin Usia 20-anmu Lebih Bermakna, Berbagai Hal Ini Layak Kamu Dengungkan Di Telinga. Pinka Wima, Hipwee. https://www.hipwee.com/motivasi/jika-ingin-usia-20-anmu-lebih-bermakna-berbagai-hal-ini-layak-kamu-dengungkan-di-telinga/
- Ini Jenis Investasi Buat Milenial yang Baru Memasuki Dunia Kerja. Dewi Puri, Moneysmart. https://www.moneysmart.id/jenis-investasi-buat-milenial-baru-kerja/
- Jalan-Jalan Hingga Pesta, 6 Hal Menyenangkan Ini Bisa Dilakukan dengan Menabung Rp 5.000. Dewi Puri, MoneySmart. https://www.moneysmart.id/menabung-rp-5-000-per-hari-kamu-bisa-lakukan-6-hal-ini/
- OJK: Orang Indonesia Makin Konsumtif. Kompas Ekonomi. https://money.kompas.com/read/2015/08/08/110746226/OJK.Orang.Indonesia.Makin.Konsumtif.
- Daftar 5 Reksadana Saham Return Tertinggi 5 Tahun, Untung Hingga 120 Persen. Hanum Kusuma Dewi, Bareksa. https://www.bareksa.com/id/text/2018/12/14/daftar-5-reksadana-saham-return-tertinggi-5-tahun-untung-hingga-120-persen/21091/news
- Ini Dia 20 Saham yang Terkenal Sering Bagi-Bagi Dividen ke Investor. Aulia Akbar, MoneySmart. https://www.moneysmart.id/daftar-saham-yang-hobi-bagi-bagi-dividen-ke-investor/