Mencoba Legitnya Belut di Waroeng Kampoeng – Kuliner Magetan

2
7000

Wohooo halo travelmen, jumpa lagi bersama kokosten. Kali ini aku bakalan sharing kuliner yang ada di Magetan. Magetan mungkin juga terkenal dengan nasi pecelnya *selain di Madiun dan juga jajanan pasarnya. Namun tidak ada salahnya kalau travelmen mencoba juga makanan “pinggir sawah” yang sederhana, kan? Kuliner kali ini bakal membahas tentang menu Belut di Waroeng Kampoeng, Magetan. Seperti apa ya rasa dan reviewnya? Yuk kita lihat..

Waroeng Kampoeng ini ada di Magetan, persisnya ada di Jalan Ring Road Barat, Tanjungsari, Panekan, Magetan. Kalau teman-teman punya kerabat atau ada yang berkunjung di Magetan, bisa nih ajak kesini. Orang sering berkata lokasinya dekat dengan Patung Kelinci, karena di lokasi tersebut memang berdekatan dengan patung itu. Di depan rumah makan ini juga ada sekolah, sehingga semakin mudah menemukan lokasinya.

Letaknya di depan sekolah seperti ini
Penanda Waroeng kampoeng Magetan di pinggir jalan raya

Jangan ragu untuk masalah lokasi parkir karena sangat banyak tempat di dalam lokasinya ataupun di pinggir jalan. Selain itu rumah makan ini juga memiliki banyak meja dan kursi, jadi jangan takut kehabisan tempat guys! Lokasinya sangat nyaman juga. Ada kolam di tengah rumah makannya, pengunjung bisa melihat ikan-ikan. Bagi yang suka duduk lesehan, rumah makan ini juga menyediakannya selain meja dan kursi.

 

Menu andalan di rumah makan atau yang suka dibilang warung ini adalah Gurame dan Belut. Untuk gurame biasanya dijadikan fillet lalu digoreng asam manis atau asam pedas. Apabila belut, biasanya dibuat cabe hijau, bumbu rujak atau lainnya. Bagi yang ga suka gurame ataupun belut, jangan sedih dulu. Warung ini juga menyediakan ikan, sayur, rica-rica, bahkan seafood sekalipun. Lengkap deh pokoknya! Berikut adalah menu-menu yang ada disana.

Kebetulan aku paling suka menu yang enggak mainstream, maka aku pesanlah belut. Biasanya kalo di Surabaya aku pesan yang menunya sambal terasi dan diberi irisan bawang. Karena aku bersama keluarga, jadi mau pesan menu yang banyak sehingga bisa icip-icip. Jadi kami memesan Belut Sambal Bawang, Belut Lombok Ijo, dan juga Belut Bumbu Rujak. Tak lupa sebagai teman makan, kami memesan tempe goreng.

Tiba saatnya review rasa dari makanan ini. Untuk tempe goreng rasanya cukup standar. Ya, seperti tempe goreng seperti biasanya. Namun di menu utama yaitu Belut yang buat lidah pengen terus cobain. Ketiga menu belut itu cukup menggiurkan. Bumbu belut dibubuhi diatas nasipun juga cukup enak kalau dicoba. Yang paling juara adalah belut lombok ijonya. Paduan belut diselimuti dengan tepung menjadikan sajian ini gurih dan menggoyang lidah ditambah dengan lombok ijo. Suapan pertama dari menu ini langsung membuat pengen nambah terus dan terus. Menu lainnya yaitu Belut Sambel Bawang juga cukup baik, namun tidak sepecah lombok ijo rasanya. Ukuran belut yang saya coba waktu itu juga cukup kecil, tidak sebesar yang lombok ijo. Selanjutnya adalah belut bumbu rujak, ini juga cukup pecah, JUARA! Rasa bumbunya sangat ramah di lidah dan ga lebay. Ada kombinasi asam dan manis, ya seperti kamu manisnya *apasih. Yang pasti untuk menu lombok ijo dan bumbu rujak wajib kalian coba kalo kesini.

Overall aku paling suka menu belut lombok ijo, lalu diikuti dengan bumbu rujak. Ohya! buat kalian yang belum puas sama sambelnya, kalian bisa pesan lagi lo. Harga sambelnya cukup murah yaitu Rp 3.000,00 saja! Aku waktu itu pesan sambel bawang mentah dan rasanya WOW enak banget. Cocok buat kalian yang hobi makan pedes!

Untuk harga juga cukup ramah di kantong. Satu porsi belut harganya 10 ribu hingga 12 ribu saat itu. Minum dan nasinya juga cukup murah apabila dibandingkan dengan belut di Surabaya yang satu porsi makan dan minumnya berharga Rp 28.000,00. Di Waroeng Kampoeng ini belut, nasi, dan minumnya hanya berkisar Rp 17.500,00. MURAH BANGET KAN?

Review Keseluruhan

lokasi mungkin cukup asik ada kolam ikannya. Bersih dan enak dipandang. Namun untuk masuk ke area warung di dalamnya cukup susah apabila ada pengendara mobil yang belum mahir, karena turunannya cukup anjlok. Apabila pulang juga tanjakannya terlalu tinggi. Bisa diberi nilai 3/5

Buat rasanya, yang paling pecah adalah lombok ijo dan bumbu rujaknya. Nilainya 4/5 untuk lombok ijo dan bumbu rujak. Untuk tempe goreng nilainya 3/5, mungkin perlu diberi garam atau diberi tepung gurih agar lebih terasa. Untuk belut sambel bawang rasanya 2/5 karena sambelnya kurang terasa dan ukuran yang aku terima waktu itu cukup kecil.

Nah, untuk murah harganya, untuk kuliner dengan cita rasa yang cukup enak bisa aku kasih 5/5 buat kesederhanaan dan pecah cita rasanya. KEREN! WAJIB DICOBA!

2 COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here