Hai travelmen, kembali lagi di sesi Bahas Buku Gan Episode ke-4 bersama Kokosten. Kali ini aku mau review salah satu buku yang menarik buat dibaca tentang destinasi wisata ke Seoul. Buku ini membahas liburan keluarga di Seoul selama seminggu dengan biaya di bawah Rp 15 juta. Pembahasan ini mungkin bisa jadi acuan liburan kalian nanti bila kondisi sudah stabil dan ingin liburan ke Seoul bersama keluarga. Yuk lihat ulasan buku “Family Backpacking Seoul” karya dari Kak Ree!
Judul | Family Backpacking Seoul |
---|---|
Penulis | Ree |
Penerbit | PT Elexmedia Komputindo |
Tahun Terbit | 2017 |
Cetakan | Pertama |
Tebal | 132 halaman |
ISBN | 978-602-04-4974-6 |
Harga Asli | Rp 38.800,00 (Harga P. Jawa) |
Tulisan di Sampul Belakang
Family backpacking adalah kegiatan traveling besama keluarga yang dilakukan secara independen baik dalam hal mengatur akomodasi, rute, dan juga jadwal perjalanan. Dibandingkan traveling dengan menggunakan paket tur, traveling bersama keluarga secara mandiri memungkinkan setiap anggota keluarga untuk mengunjungi tempat yang mereka suka dalam rentang waktu yang lebih bebas. Perjalanan bisa lebih fleksibel dan sesuai dengan minat dan mood anak-anak. Banyak destinasi di dunia yang akan sangat menyenangkan jika dikunjungi bersama keluarga. Salah satunya, Seoul. Siapa sangka, tempat yang populer dengan budaya KPOP ini juga memiliki kawasan wisata yang sangat menakjukan untuk keluarga, terutama anak-anak. Penasaran?
Review Time!
Buku 132 halaman ini aku dapetin waktu bazar Gramedia. Masih bersegel dan punya sampul menarik. Buku ini punya tagline “Liburan Keluarga Seminggu dengan Biaya di bawah Rp15 juta”. Ekspetasi pertama dari pembaca pasti akan mendapatkan informasi wisata dan juga itinerary serta budgetnya.
Setelah membaca buku ini, ternyata konten yang diharapkan melebihi ekspetasi. Ree membahas mulai dari persiapannya yaitu pencarian akomodasi dan juga ada rincian barang bawaan. Jelas hal ini sangat membantu untuk pemula yang baru pertama kali bepergian atau yang ingin mendapatkan daftar rincian barang bawaan. Contohnya adalah ketika Ree merinci barang bawaan yang dibawa anggota keluarga, seperti koper A yang berisi pakaian bersih, koper B untuk makanan kering, handbag punya Ree dan suamiya, serta handbag punya si kecil.
Ree juga berhasil merinci berbagai hal yang dikemas dalam direktori di bagian awal buku ini. Ia membahas alat transportasi dengan estimasi biayanya, tempat makan halal, tempat wisata ramah keluarga, informasi tempat salat di Seoul dan sekitarnya.
Pada bagian berikutnya, Ree menceritakan pengalamannya selama satu minggu di Seoul dengan itinerary yang sudah dibuat. Ree membahasnya mulai perharinya dan menggambarkan suasana ketika sedang jalan-jalan. Tak lupa ia juga memberikan pendapatnya apakah memang cocok atau ada yang kurang sreg dari pengalaman jalan-jalannya.
Pengalamannya dimulai dari Restoran Eid dan Eid Guest House. Ree memberikan gambaran menu yang ia pesan dan juga ulasan detailnya. Juga keadaan di guest house sehingga pembaca memiliki kedekatan seperti ada di tempatnya secara langsung. Aku rasa Ree cukup fair karena tidak hanya menceritakan sisi baiknya saja, namun juga memberikan sudut pandang sebagai konsumen. Tentu ini akan membantu karena tidak semua pembaca dapat menerima semua keadaan dengan nyaman kan?
Perjalanan Ree kemudian berlanjut ke Lotte Mart, Pasar Namdaemun, Istana Gyeongbok dan Anguk, dan destinasi wisata lainnya. Di tengah-tengah pembahasa, penulis juga memberikan pengalamannya ketika berbincang dengan wisatawan asing yang bercerita mengenai kesulitannya mencari taksi dari Hotel Hamilton.
Kalau ditanya bagian favorit kokosten, aku memilih waktu Ree bercerita tentang akuarium yang terletak di gedung Mall COEX. Cerita di bagian ini terasa seru sekali apalagi Ree juga menambahkan gambar di tiap destinasi yang ada. Jadi pembaca bisa membayangkannya dengan mudah.
Pada bagian terakhir, penulis memberikan tips ketika bepergian ke Seoul bersama keluarga. Misalnya mencari penginapan yang dekat stasiun, karena biaya menggunakan kereta lebih murah dibandingkan ongkos bus maupun taksi. Selain itu juga ada bagian vocab untuk jaga-jaga ketika penduduk lokal tidak bisa menggunakan bahasa Inggris. Menjelang halaman terakhir, Ree membuka seluruh anggarannya sehingga pembaca bisa mengadopsinya ketika ingin berkunjung ke Seoul.
Kelebihan Buku
Buku Family Backpacking Seoul ini cocok banget dibuat buku pegangan. Soalnya ada tips persiapan dan juga tips jalan-jalan di Seoul-nya. Pada direktori dibahas singkat sehingga pembaca juga tau gambaran suasana di lokasinya. Misalnya direktori musem yang dijelaskan isi dan temanya.
Gak cuma itu, ada juga info tempat salat dan panduan lain untuk teman-teman muslim. Misalnya penginapan yang cocok dan mencari makan yang halal. Jadi bener-bener buku ini compact buat dibaca dan untuk acuan selama seminggu di Seoul. Mantap!
Kekurangan Buku
Tidak mudah menemukan kekurangan dari buku ini. Apalagi buku ini sudah dikemas dengan baik untuk liburan keluarga di Seoul selama seminggu. Hanya saja, pada awal bacaan dikenalkan direktori lokasi wisata yang ada di Seoul dan sekitarnya. Direktori ini akan lebih menarik dan membantu bila penulis memberikan rekomendasi lokasi mana yang seharusnya dikunjungi. Ini akan sangat membantu apalagi bagi pelancong yang baru pertama kali mengunjungi Seoul. Selain itu, apabila gambar bisa bewarna mungkin akan mendapatkan nilai lebih lagi. Tapi overall, info di buku ini sudah sangat membantu.
Setelah tau ulasan buku ini baik secara keseluruhan, kelebihan, dan kekurangan maka kokosten memberikan nilai:
9/10
Buku ini cocok buat buku saku 1 minggu di Seoul dan sangat membantu buat yang pertama kali ingin kesana. Juga membantu sebagai panduan wisata yang halal. Keren!
Nah itu dulu review buku di Bahas Buku Gan kali ini, berikutnya bahas buku apa lagi ya? Yuk usul di kolom komentar 🙂